TIMES DEMAK, JAKARTA – Mobil yang digunakan mendiang Paus Fransiskus selama kunjungan ke Betlehem lebih dari satu dekade lalu, kini telah diubah menjadi sebuah klinik kesehatan keliling yang diharapkan para pemimpin Kristen akan segera digunakan untuk perawatan anak-anak Palestina di Gaza.
Sebelum digunakan, mobil kepausan itu diberkati oleh Uskup Stockholm, Selasa (25/11/2025) kemarin. Mobil tersebut sempat digunakan mendiang Paus Fransiskus saat berkunjung ke Betlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel pada tahun 2014 lalu.
Prakarsa itu diberkati oleh Fransiskus sebelum ia meninggal pada bulan April dan dipercayakan kepada organisasi Katolik Caritas, yang mengawasi proyek untuk mengubah kendaraan yang diresmikan pada hari Selasa kemarin.
"Kami senang bahwa kami memiliki kontribusi serius di sini terhadap perawatan kesehatan anak-anak di Gaza," kata Sekretaris Jenderal Caritas, Alistair Dutton dalam sebuah konferensi pers di Betlehem.
Fransiskus telah menggunakan kendaraan itu, sebuah pick-up Mitsubishi yang diubah yang disumbangkan oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas selama kunjungannya ke Betlehem pada tahun 2014.
Tidak jelas kapan klinik keliling ini akan bisa memasuki Gaza. Platform terbuka di bagian belakang kendaraan, tempat Paus pernah berdiri saat ia melakukan perjalanan melalui Betlehem, kini telah ditutup dan diubah menjadi area perawatan anak-anak.
"Kendaraan ini berdiri sebagai kesaksian bahwa dunia tidak melupakan anak-anak Gaza," kata Kardinal dari Stockholm, Anders Arborelius yang telah menghubungi Paus Fransiskus sebelum kematiannya tentang gagasan Caritas untuk mengubah bekas mobil paus menjadi klinik pediatrik bergerak.
"Izinkan saya mengingatkan Anda pada kata-kata mendiang Paus Fransiskus. Anak-anak bukanlah angka; anak-anak adalah wajah, nama dan cerita, dan masing-masing penting," kata Anders Arborelius pada upacara tersebut.
"Dengan Kendaraan Harapan, kami ingin setiap anak yang kami jangkau merasa diperhatikan, didengar, dan dilindungi. Hak dan kesejahteraan anak adalah prioritas utama," katanya lagi.
"Saya yakin bahwa Mobil Paus yang telah dimodifikasi ini benar-benar bisa memenuhi tujuannya, yaitu sebagai alat praktis bagi para pekerja kemanusiaan, dan kendaraan harapan sejati bagi mereka yang sangat membutuhkannya," tambahnya.
Sekretaris Jenderal Caritas Swedia, Peter Brune menambahkan, bahwa klinik bergerak itu mampu merawat sekitar 200 anak per hari.
Namun tidak jelas kapan kendaraan itu akan bisa memasuki Gaza, dimana gencatan senjata masih berlaku secara resmi meskipun sering terjadi serangan udara Israel di wilayah yang dilanda perang selama dua tahun. "Sesegera mungkin," kata Dutton singkat.
COGAT, badan pemerintah Israel yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan masuknya bantuan ke daerah kantong itu, menolak berkomentar ketika ditanya tentang permintaan tersebut.
Pastor Ibrahim Faltas mengatakan kepada Reuters, dia berharap kendaraan itu akan dipindahkan ke Gaza dalam waktu dekat, karena mobil paus yang telah dirubah menjadi klinik itu telah siap untuk membantu anak-anak di Gaza.
Setidaknya 67 anak meninggal dunia sejak gencatan senjata. Badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa UNICEF mengatakan pada hari Jumat bahwa setidaknya 67 anak telah meninggal dunia dalam apa yang disebutnya insiden terkait konflik sejak gencatan senjata berlaku.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan militan yang telah menimbulkan ancaman bagi tentaranya yang menduduki separuh wilayah Gaza. Namun kebanyakan yang dibunuh adalah wanita dan anak-anak.
Mendiang Paus Fransiskus sering berbicara tentang perang di Gaza dan pada bulan Januari menyebut situasi kemanusiaan di sana "memalukan."
Dia waktu itu juga menyerukan pembebasan para sandera yang ditawan oleh militan Palestina, bertemu dengan kerabat mereka dan mengutuk serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang. Dia juga diketahui berbicara melalui telepon dengan komunitas Kristen kecil di Gaza setiap malam selama perang.
"Kita tahu betapa Paus Fransiskus mencintai rakyat Tanah Suci, rakyat Betlehem, dan khususnya rakyat Gaza," tegas Pastor Faltas, perwakilan para Biarawan Fransiskan untuk Negara Palestina.
Salah satu permintaan terakhir mendiang Paus Fransiskus waktu itu adalah agar kendaraan itu diperbaharui dan didedikasikan untuk mendukung anak-anak Palestina, yang mendorong proyek selama berbulan-bulan di sebuah bengkel di Tepi Barat.
Mobil Paus itu berbentuk seperti truk dan memiliki ruang kaca di bagian belakang, ditempatkan di dalam kotak kaca besar di luar Kendaraan Harapan kini tersimpan dalam kotak pajangan kaca yang terkunci rapat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mobil Mendiang Paus Fransiskus Dijadikan Klinik Keliling untuk Anak-Anak di Gaza
| Pewarta | : Widodo Irianto |
| Editor | : Ronny Wicaksono |